mpp
pagi ini tepat seperti pagi-pagi sebelumnya, matahari seakan membangunkanku perlahan, walau mataku sudah tak kuat sebenarnya untuk kubuka .. hahahaa .. semangat yank !
Masih ingat cerita beberapa bulan yang lalu, aku pun menahan tawa perih sendiri, sembari menatap kepulan dari nikotin jahanam ini . Yaaa, cerita manisa seperti sayur asam kurang manis, kuarang asam jadinya .. hahahahaaa .
Ingin mengingat semua yang pernah aku rasakan, walo hanya dalam ketikan jemari gilakku ini ..
Aku masih ingat, saat aku merasakan ketenangan ketika kaw kembali membawa ragaku dalma persimpangan hatimu, aku tau, apa yang aku lakukan mungkin menurut orang salah, tapi, tak apalah, tak pernah aku pedulikan apa kata orang, asal yang aku lakukan tidak merugikan .. hahhaaa
Ketika semangatku mulai memudar, kamu datang, membawa seberkas harapan, yaa, kamu selalu bilang klu aku kuat, lebih dari kuat . Hingga suatu saat aku berkeluh tentang hari specialku, 'boy, hari specialku akan hampa, memang hampa setiap tahunpun, sudahlah, jangan kau beri semangat itu lagi boy, kehadiranmu pun sudah cukup bagiku' ucapku dalam nanar malam .
Tapi kau bukan orang yang mudah menyerah, kau bilang 'tenanglah sayang, aku yakin kamu bisa menikmati hari spesialmu itu'. Disaat yang bersamaan, kaupun harus merasakan sulitnya menjalani hidup, kau harus mengikuti obsesi kedua orangtuamu, Jumi. Aku hanya bisa memeberimu semangat, samapi akhirnya aku temukan waktu yang tepat walo sedikit membawa keluh, aku bisa merayakan hari spesialku itu .
Tepat pukul 3 sore sambil menikmati gerimis, kulangkahkan kakiku untuk menyusul langkahmu di Kota Kembang, aku berencana menginap di kos temanku, tapi Tuhan sudah berncana lain, karena hujan cukup deras, temanku tak bisa jemput pake, gelisahmu pun keluar lagi, aku merasakan hal lebih, begitu khawatirnya kau padaku, Jumi. Sampai hampir setiap menit kau membunyikan nada lemah telpon selulerku, senang, tenang, namun sdikit membuatku risih, akhirnya, rasa khawatirmu memuncak, 'kamu nginep disini, bareng rombonganku dan orang pemkot'. Kata.katamu itu cukup melahirkan detakan jantung baru dlaam roda tubuh yang goyah ini. tanpa kupikir panjang, karena hujan dan udara malam sudah menimbulkan kebiasaan burukku, aku putuskan untuk menginap di hotel tempatmu menginap. Perjalanan berlangsung lebih dari setengah jam, percakapan kita di telpon mulai membangkitkan amarahmu, karena pengetahuan kita tentang Kota Kembang sangat terbatas.
Sesampainya di Hotel, mataku lemah melihat semua orang penting itu, ya Tuhan, haruskah ku berjalan menuju tempat ini. Tapi nanar matamu menyimpan hasrat dan keinginan untukku ada disampingmu, aku tau, aku sangat kau butuhkan saat itu, Jumi.
Di kamar hotel yang cukup luas ini, aku hanya termenunjg sendiri, mengingat semua apa yang aku lalkukan, antara bahagi dan sedih, bahagia karena aku tau, kau begitu memebutuhkanku, sedih karena aku harus melawan rasa sakit itu sendiri .
Keesokan harinya, aku harus melepasmu pergi test, dalam kedipan mata yang cukup berat di pagi hari yang sangat dingin, aku terbangun, dan kau menyempatkan diri untuk memelukku mesra di pagi penuh semnagt ini, kau kecup keningku dengan selingan kau cium mesra tangan kananku. Aku tau, kau begitu mebutuhkan belaian dalam semangat pagi ini, Jumi ..
Seharian, aku menunggu kedatanganmu, di tempat sumpek itu, menangis, meronta dalam hening, berharap kau beriku kabar dan kepastian. Meskipun keinginanku ini sangat egois, Jumi.
Sore hari dengan mentari yang cukup membius heningku dengan keceriaan, Tuhan beri jawaban itu, dengan memeberiku kesempatan untuk merasakan hari spesial dengan menikmati semua ciptaanNYA. yaa .. go to beach ..
Menurut orang, pantai adalah tempat yang paling romantis, tapi tidak menurutku. Pantai adalah tempat yang memompa keringat berlebih dengan udara panasnya. Lagi-lagi kau tenangkan semua gundahku itu, Jumi. 'tenanglah sayang, cuaca pantai memang begini' ucapmu dalam senyum polos. yaa Jumi, aku yakin aku kuat.
TEeeeeeeennggg
hari specialpun tiba, aku nikmati semua kesenanganku ini, Terima kasih Tuhan ..
terima kasih karena sudah mengirimkan Jumi untukku, wlo kini dia menghilang dengan dunia yang dia ciptakan dulu, Terima kasih Tuhan ..
Thaks God, i found you ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar